Irman Gusman melakukan kunjungan ke Filipina, mantan Ketua DPD RI periode 2009-2016 tersebut melakukan pertemuan dengan Mayor Jenderal Jose Eriel M. Niembra, Kepala Staf ad interim Angkatan Darat di Manila, Filipina.
Irman Gusman menyatakan bahwa pertemuan itu terjadi karena ada konflik yang mungkin terjadi di Asia Tenggara yang harus diselesaikan dan tidak boleh diwariskan kepada generasi berikutnya karena akan sangat berbahaya jika dimasukkan ke dalam persaingan negara-negara besar.
Di Manila, Filipina, mantan Ketua DPD RI Irman Gusman disambut dengan hangat layaknya seorang negarawan yang masih menjabat. Ini adalah kejadian unik. Diceritakan bahwa lagu kebangsaan Indonesia Raya dinyanyikan dengan khidmat di aula International Business Forum di Manila pada 10 November 2022. Lagu kebangsaan Filipina, “Lupang Hanirang,” mengawali pembukaan.
Irman Gusman, Ketua DPD RI 2009-2016, dihormati sebagai negarawan Indonesia pada siang Hari Pahlawan. Dia diberi kehormatan memberikan “keynote speech” pada pertemuan para pebisnis terkemuka dari berbagai negara.
Baca selengkapnya: Deretan Pejabat yang Mendukung Irman Gusman Maju ke Pemilu 2024
Irman berbicara di pertemuan pebisnis mancanegara dengan tema “ASEAN Economic Recovery in Post-Pandemic Era” tentang keberhasilan Indonesia dalam mengatasi pandemi Covid-19 dan peluang bisnis yang tersedia di berbagai wilayah Indonesia, yang pebisnis dari berbagai negara, terutama Filipina, belum tahu.
Irman Gusman juga menggugah komunitas bisnis global dengan menyampaikan pidato di hadapan Presiden Negara Persemakmuran Filipina Manuel L. Quezon, yang menjadi berita utama pada 9 Desember 1939.
Pidato Irman Gusman
Dalam kunjungannya, Irman Gusman juga menyampaikan pidato dalam bahasa Inggris.
“A government governed like hell by Filipinos would be preferable to one run like heaven by any foreigner, in my opinion. I’ve said it before, I’ll say it again, and I’ll keep saying it as long as I’m alive.”
[Lebih baik saya melihat suatu pemerintahan yang dijalankan seperti naraka oleh warga Filipina daripada melihat suatu pemerintahan yang dijalankan seperti surga oleh orang asing. Dulu saya katakan itu, kini saya ulangi lagi, dan akan terus saya katakan itu selama saya hidup].
Para pebisnis dan pejabat tinggi pemerintah dan Kongres Filipina yang hadir di acara tersebut benar-benar tergugah oleh ungkapan yang dikutip dari pidato Irman Gusman.
Bahkan setelah acara itu berakhir, Irman Gusman masih dikerumuni oleh para petinggi dan wartawan Filipina seperti negarawan untuk menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas pidato serta kalimat patriotik itu, yang mana mampu meningkatkan semangat perjuangan rakyat Filipina untuk melepaskan diri dari penjajahan dan menentang intervensi asing dalam urusan pemerintahan mereka.
Di akhir pidatonya, Irman Gusman meminta para pebisnis asing untuk mempertimbangkan nasib orang-orang di daerah tempat mereka bekerja.
Kata-kata Mutiara Irman Gusman
Cara Irman Gusman menggugah mereka juga sangat bijaksana. Ia bukan menyapaikan dengan himbauan, melainkan dengan kata-kata bijak yang sarat makna:
Rivers do not drink their own water (Sungai-sungai tidak meminum airnya sendiri); Trees do not eat their own fruit (Pohon-pohon tidak memakan buahnya sendiri); The Sun does not shine on its self (Matahari tidak menyinari dirinya sendiri).
Baca selengkapnya: Jadi Tokoh Daerah yang Berprestasi, Ini Dia Hal yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Irman Gusman
Flowers do not spread fragrance for themselves (Kembang-kembang tak menyebarkan aromanya untuk diri sendiri); Living for others is a rule of nature (Hidup untuk orang lain adalah sebuah hukum alam); We are born to help each other (Kita dilahirkan untuk saling membantu).
No matter how difficult it is (Betapa pun sulit); Life is good when you are happy (Hidup ini baik ketika kamu berbahagia); But much better when others are happy (Tapi jauh lebih baik ketika orang lain berbahagia); Because of you (Karena kamu).
Hadirin bertepuk-tangan meriah ketika frasa terakhir itu (Because of you) diterjemahkan Irman Gusman ke dalam bahasa Tagalog: Dahil Sa Iyo.
Dahil Sa Iyo merupakan judul lagu terkenal di Filipina sejak tahun 1938. Lagu ini menjadi lagu tema untuk film Bituing Marikit (Beautiful Star) dan dipopulerkan oleh penyanyi terkenal Rogelio de la Rosa. Setelah versi bahasa Inggrisnya dirilis pada tahun 1964, lagu ini disukai juga di Amerika dan negara lain.
Irman Gusman tidak hanya berbicara di International Business Forum, tetapi juga mengadakan pertemuan dengan Federasi Kadin-Kadin China-Filipina, yang terdiri dari lebih dari 170 kamar dagang.
Selain itu, Irman Gusman mengadakan pertemuan khusus di Quezon City dengan Rodante D. Marcoleta, anggota kongres terkemuka, untuk membahas krisis energi di Filipina dan bagaimana Indonesia dapat menanganinya.