Irman Gusman menghadiri undangan yang sangat istimewa, yaitu Batagak Gadang Malewakan Gala (Batagak Pangulu) yang diselenggarakan oleh Suhatri Bur, SE., MM. Gelaran ini merupakan perayaan puncak dalam hidup Suhatri Bur, SE., MM., yang secara resmi mendapatkan gelar Datuak Putiah. Acara tersebut dilangsungkan di Surau Lubuk Tajun Kaum Sikumbang Datuak Putiah, Sarang Gagak, Nagari Pakandangan, Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Senin, 23 Oktober 2023.
Latar Belakang Acara dan Lokasi yang Memikat
Gelaran Datuak Putiah bukan hanya sekadar acara adat, tetapi juga menandai perjalanan hidup dan kebijaksanaan Suhatri Bur, SE., MM. Surau Lubuk Tajun Kaum Sikumbang Datuak Putiah, dengan keindahan alamnya dan nuansa tradisional yang melekat, menjadi saksi bisu akan keagungan acara ini. Terletak di Nagari Pakandangan, Sarang Gagak, lokasi ini dipilih dengan cermat untuk menciptakan suasana yang penuh makna dan kental dengan kearifan lokal.
Arti dan Simbol Datuak Putiah
Gelar Datuak Putiah bukanlah sembarang gelar. Dalam tradisi Minangkabau, gelar ini memiliki makna mendalam dan simbolis. Datuak Putiah menggambarkan sosok yang bijaksana, berdedikasi tinggi terhadap masyarakat, dan memiliki kontribusi besar dalam menjaga dan memajukan budaya serta tradisi adat Minangkabau. Penganugerahan gelar ini adalah pengakuan resmi terhadap kepemimpinan dan pengabdian uhatri Bur, SE., MM., dalam konteks masyarakatnya.
Irman Gusman: Saksi dan Pesan Kebijaksanaan
Keberadaan Irman Gusman dalam acara ini memberikan sentuhan khusus. Selain sebagai tamu kehormatan, Irman Gusman juga dapat dianggap sebagai saksi atas peristiwa bersejarah ini. Dengan pengalaman dan wawasan luasnya, Irman Gusman membawa pesan kebijaksanaan dan inspirasi kepada semua yang hadir.Â
Tradisi Adat Minangkabau dalam Perayaan
Perayaan Datuak Putiah tidak hanya menjadi sorotan karena penganugerahan gelar, tetapi juga karena keberagaman budaya Minangkabau yang tercermin dalam setiap aspek acara. Tarian-tarian tradisional, musik gamelan, dan busana adat yang memukau menambah nuansa kemeriahan. Kuliner khas Minang turut meramaikan, memberikan pengalaman kulinernya yang kaya rasa dan tradisional.
Makna Ungkapan “Ma Angkek Rajo Sakato Alam, Ma Angkek Pangulu Sakato Kaum
Ungkapan ini menjadi tagline yang menggambarkan keseluruhan acara. “Ma Angkek Rajo Sakato Alam” bermakna bahwa penganugerahan gelar ini tidak hanya bersifat lokal, tetapi juga diakui oleh alam dan lingkungan sekitar. Sementara “Ma Angkek Pangulu Sakato Kaum” menyoroti peran pangulu atau pemimpin yang diakui dan dihormati oleh seluruh masyarakatnya. Ungkapan ini mencerminkan bahwa kepemimpinan yang bijaksana dan disetujui oleh alam dan masyarakatlah yang layak dihormati dan diakui.
Partisipasi Masyarakat dan Semangat Gotong Royong
Kesuksesan acara ini tidak terlepas dari partisipasi aktif masyarakat setempat. Gotong royong dalam persiapan acara, kerjasama dalam memajukan tradisi, dan semangat bersama untuk menjaga kearifan lokal menjadi landasan kuat perayaan ini. Inilah yang membuat gelaran Datuak Putiah bukan hanya sekadar acara penganugerahan gelar, tetapi juga momentum memperkuat dan membangun kebersamaan di antara warga.
Pesan Irman Gusman untuk Kesejahteraan Masyarakat Lokal
Dalam sambutannya, Irman Gusman tidak hanya memberikan selamat kepada Suhatri Bur, SE., MM., tetapi juga menyampaikan pesan-pesan penting. Irman Gusman menyoroti pentingnya kesejahteraan masyarakat lokal, pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, dan peran aktif dalam melestarikan budaya. Pesannya tidak hanya ditujukan kepada penerima gelar, tetapi juga kepada seluruh hadirin sebagai bentuk inspirasi untuk terus berkontribusi pada masyarakat dan budaya Minangkabau.
Merayakan Kebesaran dan Kekayaan Budaya
Gelaran Datuak Putiah di Surau Lubuk Tajun Kaum Sikumbang Datuak Putiah, Sarang Gagak, Nagari Pakandangan, tidak hanya sekadar penganugerahan gelar adat. Acara ini mencerminkan kebesaran budaya Minangkabau, keterlibatan aktif masyarakat, dan semangat gotong royong yang mampu mempertahankan dan mengembangkan warisan leluhur. Irman Gusman, dengan kehadirannya, turut menyemarakkan momen bersejarah ini dan memberikan nilai tambah dalam upaya pelestarian dan pengembangan budaya lokal. Semoga gelaran Datuak Putiah menjadi pendorong semangat bagi generasi mendatang untuk terus mencintai, melestarikan, dan menghargai kekayaan budaya yang luar biasa ini.