Sejak diluncurkan pada tahun 2008, App Store menjadi pusat distribusi aplikasi utama bagi pengguna iPhone dan iPad. Namun, selama lebih dari satu dekade, pengguna iOS tidak pernah diperbolehkan untuk menggunakan aplikasi emulator game konsol lawas di platform tersebut. Namun, hal ini berubah dengan kebijakan baru yang diumumkan oleh Apple.
Apple akhirnya mengumumkan bahwa emulator game konsol lawas diizinkan di App Store. Sekarang, pengembang emulator konsol retro yang sebelumnya hanya beroperasi di platform Android akan memiliki kesempatan untuk menyajikan aplikasi mereka kepada pengguna iPhone dan iPad.
Meski begitu, Apple menekankan kepada para pengembang bahwa mereka harus memastikan kepatuhan terhadap aturan hak cipta. Hal ini menandakan bahwa Apple akan tetap melarang aplikasi yang menawarkan konten ilegal atau bajakan. Langkah yang diambil Apple ini untuk menjaga integritas dan legalitas konten yang disajikan di App Store, serta untuk memastikan pengalaman pengguna yang aman dan sesuai dengan hukum.
Alasan di Balik Keputusan Apple
Sebelumnya, emulator game merupakan salah satu jenis aplikasi yang dilarang di App Store. Para pengguna yang ingin menikmati pengalaman bermain game lawas harus mencari cara-cara alternatif lain. Namun, beberapa cara alternatif yang seringkali digunakan melalui tindakan yang ilegal atau tidak disarankan seperti jailbreaking perangkat mereka.
Oleh sebab itu, Apple mengeluarkan aturan baru. Perubahan aturan dari Apple mungkin dipengaruhi oleh tekanan dari pemerintah Amerika Serikat terkait masalah anti-monopoli. Dalam beberapa gugatan, Apple dituduh membatasi akses terhadap aplikasi cloud gaming dan super apps. Namun, Apple dalam beberapa bulan terakhir ini mulai mengizinkan layanan cloud gaming seperti Xbox Cloud Gaming dan Nvidia GeForce Now di App Store.
Selain tekanan dari Amerika Serikat, Apple nyatanya juga diawasi oleh regulasi Uni Eropa. Bahkan Apple mengizinkan aplikasi pihak ketiga dibuka dikarenakan desakan dari Uni Eropa.
Pembaruan Langkah Apple
Pada bulan Januari lalu, Apple telah merilis serangkaian aturan pertama yang sesuai dengan aturan Undang-Undang Pasar Digital (DMA) Uni Eropa. Selain itu, perusahaan tersebut memperbarui aturan App Store untuk mendukung pembelian dalam aplikasi mini-game dan chatbot AI. Perubahan terbaru ini juga termasuk memperbarui kebijakan tentang super apps, seperti WeChat. Sekarang, aplikasi dan game mini di dalam super apps harus menggunakan HTML5.
Apple juga membuat perubahan dalam kebijakan App Store mereka sebagai tanggapan terhadap tuduhan monopoli yang dilayangkan oleh pemerintah Amerika Serikat. Dalam tuntutan tersebut, Apple dituduh melakukan tindakan monopoli dengan membatasi pengembang cloud game streaming dan aplikasi super apps untuk menyebarkan aplikasi mereka di platform iOS.
Meskipun kebijakan ini merupakan langkah positif, pengguna iPhone mungkin harus bersabar sebelum bisa menikmati emulator game di App Store. Proses pengembangan aplikasi emulator yang sesuai dengan aturan Apple mungkin memakan waktu.
Selain itu, Apple juga telah menegaskan bahwa game yang diemulasi harus mematuhi semua aturan yang berlaku, termasuk larangan terhadap permainan bajakan. Kemungkinan besar, emulator besar seperti RetroArch dan Dolphin akan menjadi prioritas utama dalam implementasi kebijakan baru ini.
Dengan memperbolehkan aplikasi emulator game di App Store, Apple telah membuka pintu bagi berbagai pengalaman game retro bagi para pengguna iOS. Meskipun masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, langkah ini menunjukkan respons Apple terhadap tekanan dari pemerintah. Dengan kata lain, Apple telah menunjukkan keinginannya untuk menjaga keseimbangan antara inovasi dan kepatuhan terhadap regulasi.