Kepemimpinan yang berkualitas dan prestasi gemilang selalu menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang. Irman Gusman adalah sosok yang telah mencapai tingkat pengakuan dan rasa hormat di masyarakat.
Irman Gusman juga merupakan contoh nyata sosok yang meraih kesuksesan melalui kerja keras, ketekunan, dan pengabdiannya kepada masyarakat dan negara. Perjalanan karir yang panjang dan prestasi gemilang di berbagai bidang, termasuk politik dan hukum, telah menginspirasi banyak orang untuk mengejar impiannya dengan penuh tekad.
Namun, perjalanan tersebut nyatanya tidaklah selalu mujur. Hentakan demi hentakan termaktub dalam buku Irman Gusman yang berjudul “IRMAN GUSMAN: Jiwa yang Merajut Nusantara” bahwa dirinya telah menata karir bak meniti gerigi-gerigi tajam. Begitu mujur namun penuh rasa sakit di tengahnya.Â
Awal Mula Perjalanan Karir Irman Gusman
Irman Gusman adalah seorang negarawan, politikus, pejabat dan pengusaha Indonesia. Beliau merupakan sosok yang dikenal karena kontribusinya yang luar biasa terhadap dunia politik dan pemerintahan Indonesia.Â
Karirnya dimulai sejak usia muda ketika ia aktif dalam organisasi kemahasiswaan dan gerakan kemahasiswaan. Kendati demikian, selain berkarir di bidang politik, Irman Gusman juga memiliki latar belakang di dunia hukum. Beliau adalah seorang ahli hukum yang fasih dalam berbagai aspek hukum Indonesia. Keahliannya di bidang tersebut menjadi salah satu alasan mengapa ia dipercaya mengemban berbagai tanggung jawab penting di pemerintahan.Â
Hal ini menunjukkan tekadnya untuk mendorong perubahan positif di masyarakat. Tepatnya, pada tahun 1999, ia bergabung dengan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI sebagai wakil Sumatera Barat.Â
Kemudian pada pemilu 2004, Irman Gusman yang dikenal sebagai pencetus pembentukan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI terpilih menjadi anggota DPD RI mewakili Sumatera Barat, yang kemudian dilanjutkan dengan menjadi wakil ketua DPD RI di periode pertama bersama Ginandjar Kartasasmita yang menjabat Ketua DPD RI.
Pada periode kedua DPD RI, Irman Gusman terpilih kembali menjadi ketua dengan berhasil mengalahkan lawannya dari DPD Sultra, Laode Ida. Sedangkan pada periode ketiga, Irman Gusman kembali terpilih sebagai Ketua DPD RI. Dengan begitu, Irman Gusman merupakan salah satu tokoh terpandang yang mengukir sejarah sebagai satu-satunya pejuang daerah yang terpilih dua periode berturut-turut.
Curhatan Irman Gusman dalam Buku “IRMAN GUSMAN: Jiwa yang Merajut Nusantara”Â
Sebagai tokoh muda, ia tak hanya sukses di bidang pemerintahan. Berbagai karya telah ia hasilkan, salah satunya Buku Irman Gusman yang berjudul Buku “IRMAN GUSMAN: Jiwa yang Merajut Nusantara”. Ia pun acap kali disebut sebagai The Rising Star, yang meniti karir penuh resiko ketika negeri ini sedang dilanda keluh kesah dan penuh ketidakpastian.
Buku Irman Gusman pun juga sempat menyinggung hal tersebut. Ketika ia menjadi Ketua DPD RI, sebuah lembaga tinggi negara yang baru dibentuk sejak Era Reformasi, bernama DPD RI. Lembaga ini pun bertujuan untuk menyalurkan aspirasi masyarakat daerah lewat jalur non partai di kancah nasional. Dengan begitu, pertarungan merebutkan wewenang dan kepemimpinan telah dimulai. Namun, lembaga ini selalu mengedepankan dan mengandalkan kualitas serta reputasi pribadi bagi pemimpinnya. Ia juga mengaku bahwa jabatan yang berhasil ia capai ini merupakan anak tangga tertinggi yang bergengsi dengan berbagai tantangan untuk menapakinya.Â
Sebuah kata-kata mutiara disampaikan pula dalam Buku Irman Gusman, “barangkali tidak ada yang keberatan jika kita kini seperti hidup dalam dua Republik: Republic of Fear dan Republic of Hope. Akal sehat kita tentu menghendaki terwujudnya Republic of Hope. Bukan sekedar janji-janji Pemilu atau Pilkada, tetapi tindakan nyata yang seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.”
Irman Gusman yang Meniti Gerigi-Gerigi Tajam dalam Karirnya
Kala Irman Gusman berada di puncak karir, hal besar menerpa hingga menjatuhkan dirinya. Salah satu momentum paling membekas bagi Irman Gusman adalah ketika ia yang terbiasa menerima “ribuan kunjungan” saat masih menjadi Ketua DPD RI, yang mana telah menjadi pohon besar kuat, secara tiba-tiba pohon tersebut malah diterjang badai yang hebat. Jabatan Ketua DPD RI yang ia rintis sejak lama hilang, lawan politiknya riuh-riuh dengan tepuk tangan dan isak tangis keluarga.
Mengetahui hal itu, pembaca akan mengerti, suksesnya Irman Gusman tidak datang begitu saja. Ia harus melewati berbagai rintangan dan tantangan dalam perjalanan karir politik dan hukumnya. Kata-kata bijaknya dalam buku “IRMAN GUSMAN: Jiwa yang Merajut Nusantara” yakni “meniti gerigi-gerigi tajam” benar-benar mencerminkan tekad dan ketekunan yang ia miliki dalam menghadapi berbagai hambatan. Ungkapan tersebut pun dengan serta merta menggambarkan bagaimana Irman Gusman tidak pernah menyerah di tengah jalan, ia terus berjuang untuk mencapai tujuannya meskipun menghadapi kesulitan dan banyak kritikan.